Ada yang suka ikan? atau mungkin malah alergi ikan? kasihan
tuh kalau alergi hidup cuma sekali ngk pernah makan makanan mahluk yang satu
ini. tapi kali ini saya tidak akan bercerita jenis ikan, maupun cara memasak
ikan kawan. jadi ngk perlu kawatir yang alergi wong cuma baca cara nangkep ikan
masa juga alergi juga. sebenernya menangkap ikan baik secara tradisional maupun
moderen banyak jenisnya. yang paling dikenal dan bahkan menjadi hobi dan
menjadi acara TV yiatu mancing, cara lain adalah bisa dilakukan dengan memasang
jaring maupun pasang bubun atau pake bom itu yang ilegal. kalau cara moderennya
ya mending pelihara keculai ikan laut, tetap jaring cuma peralatannya yang
lebih moderen untuk mempermudah penangkapan.
Tapi pada kesempatan kali ini sesuai dengan judulnya saya
akan membahas cara menangkap ikan yang unik dan jelas masih tradisional dan
dilakukan turun termurun di tanah papua, khususnya di Kampung Hopmare, distrik
Kwoor, Kab. Tambrauw namanya adalah Molo Air. Molo Air sendiri berasal dari
kata Molo yang berarti Menyelam, Air sudah jelas towh. jadi kalau secara bahasa
adalah menangkap ikan secara tradisional dengan menyelam kedalam air bersama
ikan kemudia menangkapnya.
Peralatan yang dibutuhkan untuk menangkap ikan dengan Molo
Air adalah, LED= sejenis besi lurus yang diruncingkan pada ujungnya dan diberi
pegangan disisi lainnya, kemudian bisa juga sebuah bambu lurus panjang
kemudiannya ujungnya dikasih beberapa kawat biasanya dari bekas jari jari
payung atau jeruji atau yang lain yang menyerupai. untuk mempermudah gambaran
lihat gambar dibawah ini
Kemudian alat yang lain yang digunakan adalah kacamata
renang dan batu yang digunakan untuk membantu mempermudah tenggelam dengan
meletakannya diatas leher. adapun kacamata yang digunakanpun tergolong unik
karena terbuat dari kayu.
Dalam Penjelasan sederhana mereka mencoba berenang dalam
air bersama ikan dalam air yang jernih kemudian memanhannya. dalam cara molo
air ini membutuhkan ketrampilan banyak selain kesabaran juga harus pintar berenang
dengan tenang agar tidak menakuti ikan, menahan napas yang cukup lama untuk
menanti sampai kondisi dalam air kondusif. dan yang paling saya kagum adalah
kemampuan mereka menangani kondisi pembiasan cahata dalam air dimana posisi
ikan dan gambaran yang ditererima mata akan berbeda tetapi mereka bisa
memanahnya menjadi ciri khas dan keunikan sendiri dengan peralatan yang sangat
sederhana itu.
Untuk memberi gambaran yang lebih jelas tetang bagaimana
caranya saya tampilkan juga dalam bentuk vidieo dibawah ini. selamat menenonton
Post a Comment