Menurut Gerlach, dkk (1980) dan
Raharjo (1984) media pembelajaran bukan semata-mata sebagai alat bantu bagi
guru dalam proses pembelajaran, namun lebih ditekankan sebagai pembawa isi
pembelajaran yang dibutuhkan siswa, dan dapat dimanfaatkan sendiri oleh siswa.
Secara umum, fungsi/peran media pembelajaran antara lain untuk:
(1)
mengatasi perbedaan pengalaman pribadi siswa;
(2)
mengatasi keterbatasan ruang, waktu, daya indera;
(3)
membuat konkrit konsep yang abstrak: misalnya, gambar
segitiga merupakan bentuk konkrit dari konsep segitiga;
(4)
memperjelas penyajian pesan, agar tidak terlalu
verbalistis;
(5)
melengkapi dan memperkaya informasi dalam pbm;
(6)
mengganti objek yang berbahaya atau sukar didapat di
dalam lingkungan belajar: misalnya, film atau cerita tentang harimau dipakai
sebagai pengganti harimau;
(7)
menampilkan objek yang terlalu besar: misalnya,
geografi Pulau Jawa dapat ditampilkan dengan peta;
(8)
menampilkan objek yang terlalu kecil dan tidak dapat
diamati dengan mata telanjang: misalnya, bakteri dapat disajikan dalam bentuk
gambar bakteri;
(9)
mengamati gerakan yang terlalu cepat: misalnya,
kecepatan 100 km/jam dapat diamati dengan menggunakan film slow-motion kecepatan 100
km/jam suatu kendaraan;
(10) memungkinkan
siswa berinteraksi langsung dengan lingkungannya: misalnya, gambar sinar
matahari yang masuk dalam sebuah ruangan memungkinkan siswa mencocokkan sinar
matahari yang masuk dalam kelasnya;
(11) memungkinkan
siswa berinteraksi langsung dengan masyarakat atau dengan keadaan alam sekitar;
misalnya kunjungan ke museum, kebun binatang, dan sebagainya;
(12) memungkinkan
keseragaman pengamatan dan persepsi pengalaman belajar siswa: misalnya gambar
seekor harimau diterima secara sama oleh semua siswa tentang fisik seekor
harimau;
(13) membangkitkan
minat/motivasi belajar: drama (dalam bentuk audio/audio-visual) tentang manfaat
belajar matematika dapat membangkitkan motivasi belajar matematika siswa;
(14) memberi
kesan perhatian individual untuk seluruh anggota kelompok: misalnya gambar
seorang anak perempuan bukan berarti hanya untuk anak-anak perempuan di kelas ;
(15) menyajikan
isi pembelajaran secara konsisten dan dapat diulang atau disimpan menurut
kebutuhan: model kerangka tubuh manusia dapat dimanfaatkan secara konsisten
dalam pembelajaran anatomi;
(16) menyajikan
isi pembelajaran secara serempak untuk mengatasi batasan ruang maupun waktu:
misalnya program audio pembelajaran matematika bagi mahasiswa D-II SP yang
disiarkan melalui RRI dapat menjangkau semua mahasiswanya di seluruh Indonesia
dalam waktu yang sama;
(17) mengontrol
arah maupun kecepatan belajar siswa: suatu media pembelajaran yang dikemas
dalam format pita video dapat dimanfaatkan sendiri oleh siswa di luar jam
belajarnya di sekolah;
(18) meningkatkan
efektifitas dan efisiensi dalam penyampaian pesan (pelajaran);
(19) menambah
variasi dalam penyajian dan atau penyampaian pesan (pelajaran).
(20) Memberi
kesamaan/kesatuan dalam pengamatan terhadap sesuatu yang pada awal
pengangamatan peserta didik berbeda-beda.
Selain itu masih ada fungsi yang lain menurut tipe
atau karakteristik media
Post a Comment